Selasa, 31 Maret 2015

Surat Al Zalzalah dan artinya



 Ayat 3 Dan 4
بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillahirrahmanirrohim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
                                                In the name of Allah, Most gracious, most merciful.



وَقَالَ الإنْسَانُ مَا لَهَا ٣
Waqaala-insaanu maa lahaa
Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?"
and man cries (distressed): 'What is the matter with her?'

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ٤
Yauma-idzin tuhadditsu akhbaarahaa
Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
on that Day will she declare Her tidings:


Rabu, 25 Maret 2015

Surat Al Zalzalah dan artinya



بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillahirrahmanirrohim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
In the name of Allah, Most gracious, most merciful.

إِذَا زُلْزِلَتِ الأرْضُ زِلْزَالَهَا ١
Idzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
When the earth is shaken to Her (utmost) convulsion,

وَأَخْرَجَتِ الأرْضُ أَثْقَالَهَا ٢
Wa-akhrajatil ardhu atsqaalahaa
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
and the earth throws up Her burdens (from within),

Jumat, 20 Maret 2015

ASBABUNUZUL QS. AL-ALAQ



1.      Asbabunuzul Surah Al-Alaq
 Surat Al-Alaq terdiri atas 19 ayat, diturunkan di Mekah (Makkiyah). Dalam surat Al-Alaq ini dibicarakan tentang penciptaan manusia dari Al-Alaq (segumpal darah) hingga nasibnya di akhirat nanti. Sehingga surat Al-‘Alaq ini tidak ubahnya seperti Al-syarh wa Al-bayan (penjelasan dan keterangan). Ayat pertama sampai kelima adalah ayat yang diturunkan pertama kali oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, yaitu pada waktu ia berkhulwat di gua Hira’.
Asbabunuzulnya adalah adanya problema aktual yang dihadapi umat yang menjadi sebab umat tersebut jatuh kedalam lubang jahiliyah, yaitu :
1)      Karena mereka menyekutukan Tuhan (syirik); 
2)      Karena mereka tidak mengetahui tentag siapa dirinya dan apa tugas yang harus dilakukan;
3)      Karena mereka membiarkan dirinya berada dalam kebodohan

2.      Penjelasan QS. Al – Alaq
a.       Ayat pertama: Secara harfiah kata qara’ berarti menghimpun huruf-huruf dan kalimat yang satu dengan yang lain dan membentuk bacaan, sedangkan menurut Al-Maraqhi secara harfiah ayat tersebut dapat diartikan jadilah engkau seorang yang dapat membaca berkat kekuasaan dan kehendak Allah yang telah menciptakanmu, walaupun sebelumnya engkau tidak melakukannya. Mengandung perintah agar manusia memiliki keimanan. Ayat pertama ini sangat erat dengan objek, sasaran dan tujuan pendidikan.
b.      Ayat kedua: Secara harfiah Al-Alaq berarti darah beku. Menurut Al-Maraqhi, ayat tersebut menjelaskan bahwa Dialah Allah (Allah) yang menjadikan manusia dari segumpal darah menjadi makhluk yang paling mulia, dan selanjutnya Allah memberikan potensi (al-Qudrah) untuk berasimilasi dengan segala sesuatu yang ada di alam jagad raya yang selanjutnya bergerak dengan kekuasaan-Nya, sehingga ia menjadi makhluk yang paling sempurna, dan dapat menguasai bumi dengan segala isinya.
c.       Ayat ketiga: Menurut Al-Malaqhi, pengulangan kata Iqra’ didasarkan bahwa membaca tidak akan membekas dalam jiwa kecuali dengan di ulan-ulang dan membiasakannya, kata iqra’ memiliki arti sangat luas seperti mengenali, mengidentifikasi, mengklasifikasi, membandingkan, menganalisa, menyimpulkan dan membuktikan. Semua terkait proses mendapatkan dan memindahkan ilmu.
d.       Ayat ke 4 & 5 :Kata Al-Qalam seperti dikemukakan Al-Raqhib Al-Asfahani berarti potongan dari sesuatu yang agak keras seperti kuku dan kayu yang secara khusus yang digunakan untuk menulis, sedangkan dalam tafsir Al-Maraqhi ayat tersebut menjelaskan bahwa dialah Allah yang menjadikan qalam sebagai media yang digunakan manusia untuk memahami sesuatu sebagaimana mereka memahami melalui ucapan.
e.       Ayat ke 6 – 13  :  Menjelaskan sifat-sifat negatif manusia yaitu : melampaui batas taqha atau cyatqha, merasa diri sudah cukup (istiqhna ) merasa tak membutuhkan lagi bantuan orang lain, dan menghalangi orang lain berbuat baik (yanha).
f.       Ayat ke 14 – 19 :  Berbicara tentang kekuasaan Allah dan balasan-Nya yang akan ditimpahkan Allah SWT kepada orang-orang yang berbuat jahat, Allah SWT mengetahui segala perbuatan yang dilakukan manusia, mereka yang melakukan perbuatan yang buruk akan mendapatkan azab dari Allah yang ditugaskan kepada malaikat Jabaniah
      3. Isi kandungan QS. Al – Alaq
1)      Ayat ke-1:
 Ayat ini mengandung perintah agar mamusia memiliki keimanan, yaitu berupa keyakinan terhadap adanya kekuasaan dan kehendak Allah, juga mengandung pesan ontologis tentang sumber ilmu pengetahuan. Ayat-ayat Allah terdiri dari yang tertulis (Al-Qurán), tidak tertulis (keadaan jagat raya), dan yang ada pada diri manusia. Dari berbagai ayat tersebut jika telaah secara cermat, diobseravasi, diidentifikasi, dikategorikan, dibandingkan, dianalisa, dan disimpulkan dapat menghasilkan ilmu pengetahuan[6]. Membaca ayat-ayat Allah didalam Al-Qurán dapat menghasilkan ilmu agama Islam seperti; Fiqh, Tauhid, Akhlak dsb. Membaca ayat-ayat Allah yang ada di jagat raya dapat menghasilkan sains seperti Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Geologi, Botani, dsb.  Selanjutnya membaca ayat-ayat Allah yang ada pada diri manusia dari segi fisiknya  menghasilkan ilmu kedokteran, ilmu tentang raga, dan dari segi tingkah lakunya menghasilkan ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, dsb. Pemanfaatan ilmu-ilmu tersebut harus ditujukan dengan mendekatkan diri dan terus beribadah kepada Allah SWT. 
2)      Ayat ke- 2: 
Ayat kedua ini mengandung informasi tentang pentingnya memahami asal-usul proses dan kejadian manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Untuk itu kesadaran manusia dapat timbul dalamn dirinya agar kelak diakhirat kita dapat mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita selama didunia.  Dalam ayat ini juga dapat kita rumuskan tujusn pendidikan yaitu, adalah upaya membina jasmani dan rohani manusia dengan segenap potensi yang ada pada keduanya secara seimbang sehingga dapat melahirkan manusia yang seutuhnya. Pelajaran agama misalnya untuk ditujukan untuk membina sikap keberagaman, pelajaran matematika ditujukan untuk membina potensi berpikir, pelajaran sejarah ditujukan untuk membina potensi bermasyarakat,dsb. 
3)      Ayat ke- 3:
Dalam ayat ketiga ini mengandung arti tentang mengenali, mengidentifikasi, mengklasifikasi, membandingkan, menganalisa, menyimpulkan, membina, dan membuktikan. Dengan demikian ayat ini erat kaitannya dengan metode pendidikan. Sebagaimana halnya dijumpai pada metode Iqra dengan sifat Tuhan yang Maha Mulia.
4)      Ayat ke- 4 & 5:
 Didalam ayat ini mengandung pengertian tentang al-qalam yaitu sesuatu yang agak keras seperti kuku dan kayu, yang secara khusus digunakan untuk menulis. Menurut Al-Maraghi al-qalam adalah dan alat yang keras yang tidak mengandung unsur kehidupan, dan tidak pula mengandung unsur pemahaman. Maksudnya disini ialah al-qalam adalah sesuatu yang bias digunakan oleh manusia untuk mengetahui atau mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mudah melalaui al-qalam tersebut. Jadi al-qalam adalah alat-alat yang digunakan untuk menyimpan sesuatu, misal pada perkembangan saat ini yaitu alat pemotret berupa kamera, alat penyimpan data berupa komputer, alat perekam berupa recording, mikro film, video compact disc (VCD), dll. Berupa alat yang dapat menunjang pendidikan. 
5)      Ayat ke- 6-13:
Pada ayat ini berisi tentang asal-usul kejadian manusia beserta sebagian sifat-sifatnya yang negatif. Penjelasan ini sangat membantu dalam rangka merumsukan tujuan, materi dan metode pendidikan. Berdasarkan kandungan pada surat ini tujuan pendidikan Islam nya yaitu manusia harus diarahkan untuk memilki kesadaran dan tanggung jawab sebagai makhluk yang selalu harus beribadah kepada Allah SWT dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat kelak. Untuk itu manusia harus dididik dengan menggunakan kurikulum yang komprehensif, yaitu kurikulum yang tidak hanya memuat materi pendidikan agama, tetapi harus memuat materi pendidikan umum. Karna pendidikan agama dan pendidikan umum sama-sama dibutuhkan oleh manusia.
6)      Ayat ke- 14-19:
Pada pada ayat ke 14-19 ini berisi tentang kekuasaan Allah, yaitu bahwasannya Ia Berkuasa untuk menciptakan manusia, serta memberikan nikmat dan karunia berupa memberikan kemampuan membaca kepada Nabi Muhammad SAW, walaupun sebelumnya Beliau belum pernah belajar membaca. Selain itu sifat Allah yang Maha Melihat terhadap segala sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia serta Allah berhak memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan perbuatan manusia tersebut. Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan tentang Pendidikan yaitu merumuskan tujuan pendidikan, yaitu agar manusia senantiasa menyadari dirinya sebagai ciptaan Allah yang harus patuh dan tunduk pada-Nya.