Menurut mayoritas
ulama’, surat ini termasuk ke dalam surah Makkiyah. Sebagian menyatakan
Madaniyah’ dan ada juga yang berpendapat bahwa ayat pertama sampai ayat ketiga
turun di Mekah dan sisanya turun di Madinah. Pendapat lain juga mengatakan
bahwa awal surat ini turun di Mekah, sebelum nabi berhijrah. Sedangkan akhirnya
yang berbicara tentang riya’ dalam shalatnya turun di Mekah.Yang berpendapat surat ini Makkiyah,
menyatakan ia adalah wahyu yang ke-17 yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Ia
turun sesudah ayat At-Takatsur dan sebelum surah Al-Kafirun. Adapun sebab
turunnya ayat ini terdapat dalam riwayat yang di kemukakan bahwa ada orang yang
di perselisihkan, apakah Abu Sufyan atau Abu jahal, Al-ash Ibn Walid atau
selain dari mereka. Konon setiap minggu mereka menyembelih unta. Suatu ketika,
seorang anak yatim datang meminta sedikit daging yang telah disembelih itu.
Namun, ia tidak memberinya bahkan menghardik dan mengusir anak yatim tersebut.
Maka turunlah ayat pertama sampai ketiga dari surat Al-Ma’un. Sedang menurut
sebuah riwayat yang dituturkan dari sahabat Ibnu Abbas ra yang melatari
turunnya wahyu Allah Al Quran surat Al-Maun ayat keempat sampai terakhir ini
adalah sebagai berikut. Bahwa pada zaman Rasullah dulu ada sekelompok kaum
munafik yang rajin ibadah, dalam hal ini mengerjakan sholat. Namun patut
disayangkan bahwa setiap mereka sholat itu tidak diniatkan karena Allah,
melainkan karena ingin dilihat oleh orang lain. Ketika ada orang yang melihat
mereka sholat maka mereka akan sholat dengan khusyuknya tetapi jika tidak ada
orang yang melihatnya maka mereka sholat dengan seenaknya bahkan mereka tidak
mengerjakannya. Apa yang dikerjakan selalu ingin mendapatkan pujian dari orang
lain atau dengan kata lain disebut riya. Selain itu kaum munafik ini enggan
untuk memberikan barang-barang berguna yang dimikinya kepada orang yang
membutuhkannya dengan kata lain kaum munafik ini enggan untuk megeluarkan
zakat. Allah tidak menyukai kaum seperti ini. Oleh karena itu, Allah menurunkan
wahyu-Nya kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat Jibril, sebagai
ancaman kepada kaum munafik tersebut dan menggolongkan mereka kedalam
orang-orang yang mendustakan agama Allah. Allah berfirman: “Sesungguhnya
orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka,
dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka
bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut
Allah kecuali sedikit sekali.” (QS An Nisa: 142)
Hikmah-Hikmah
Yang Terkandung Dalam Surah Al-Ma’un
kita harus
menggunakan segala alat yang ada untuk membantu orang lain mengurangi beban
penderitaan mereka sampai mereka mengakui kebenaran din yang merupakan
kewajiban mereka.